SEMPAT ada anggapan, berbadan gemuk menandakan kesehatan, gizi tercukupi, bahkan jadi lambang kemakmuran.
Berbadan gemuk memang tidak ada salahnya, apalagi jika diselaraskan pola hidup sehat, gemar berolahraga,makan-makanan bergizi seimbang, menghindari makanan cepat saji yang berkolesterol tinggi, dan menghindari rokok dan alkohol. Namun, itu semua tampaknya sedikit sulit dilakukan. Apalagi, mereka yang hidup di kota besar seperti Jakarta. Rutinitas yang padat, kemacetan di jalan,plus polusi udara, membuat pola hidup sehat semakin lama ditinggalkan.
Makanan cepat saji, rokok, dan alkohol akrab dalam rutinitas sehari- hari.Kontrol terhadap makanan berkurang,olahraga pun makin jarang bahkan nyaris tidak pernah dilakukan,akibatnya obesitas pun menghampiri. Bagaimana seseorang dianggap obesitas? Menurut Direktur Pusat Jantung Nasional dr Aulia sani, seseorang yang disebut obesitas itu bisa dilihat dari ukuran lingkar pinggang.“Pada pria yang menderita obesitas biasanya lingkar pinggangnya lebih dari90cm,sedangkanpadawani wanita biasanya lingkar pinggangnya lebih dari 80 cm,” papar Aulia Sani ketika dihubungi SINDO.
Selain mengukur lingkar pinggang, hal lain yang bisa juga dilakukan dengan penghitungan menurut body mass index atau indeks massa tubuh (IMT),yaitu berat badan (kg) dibagi tinggi badan kuadrat. Jika hasilnya lebih dari 25 kg/m2, orang tersebut dianggap sebagai obesitas. Ahli gizi IPB Prof Ali Khomsan memberi contoh pada orang dewasa yang bisa dikatakan obesitas, misalkan tinggi 1,6 meter dengan berat badan lebih dari 65 kg,orang tersebut sudah bisa dikatakan kegemukan atau obesitas. Sebab, jika dihitung berdasarkan IMT akan didapat hasil 25,40 kg/m2.
“Obesitas pada orang dewasa bisa disebabkan asupan kalori yang masuk ke tubuhnya lebih dari kebutuhan per harinya.Jika normalnya per hari seseorang membutuhkan sekitar 2.500 kalori, pada orang obesitas, kalorinya lebih dari 2.500,”paparnya. Selain itu, tambah dia,kegemukan juga dipicu kurang latihan/ olahraga atau kurang gerak sehingga kalori lebih yang diasup tadi tidak keluar menjadi energi.Pada akhirnya menyebabkan kegemukan atau obesitas. Pola makan tidak sehat, yang terlalu banyak mengkonsumsi lemak, serta seringnya ngemil, juga disebut Prof Ali sebagai penyebab obesitas. (mg-7)
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Tidak ada komentar:
Posting Komentar