STROKE
Kita sering mendengar penyakit stroke. Penyakit ini pada masa sekarang sangat menghantui kita karena stroke tidak hanya menyerang kaum tua tetapi juga bisa menyerang orang yang masih muda.Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.
Sebelum kita bicara tentang stroke ada baiknya kita tahu apakah sroke itu. Stroke adalah kematian mendadak sel-sel otak yang disebabkan oleh adanya masalah dengan aliran darah. Ketika aliran darah menuju otak rusak, oksigen dan sari-sari makanan tidak bisa disampaikan ke otak. Akibatnya fungsi otak tidak seperti biasanya. Aliran darah menuju ke otak bisa terganggu oleh tersumbatnya pembuluh darahnya atau pecahnya pembuluh arteri yang menuju otak. Stroke disebut juga penyakit pembuluh darah otak.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu
1. Stroke iskemik
2. Stroke hemorragik
stroke iskemik adalah penyakit stroke yang disebabkan oleh aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.
stroke hemorragik adalah penyakit stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah di otak pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Penyakit stroke merupakan penyakit yang terjadi secara mendadak namun demikian penyakit ini bisa kita deteksi dengan melihat gejala-gejala yang yang ada, antara lain:
1. Adanya serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
2. Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
3. Mulut, lidah mencong bila diluruskan
4. Gangguan menelan : sulit menelan, minum suka keselek
5. Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami (afasia). Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap
6. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
7. Tidak memahami pembicaraan orang lain
8. Tidak mampu membaca dan menulis, dan tidak memahami tulisan
9. Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun
10. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
11. Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari
12. Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil
13. Menjadi pelupa ( dimensia)
14. Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
15. Awal terjadinya penyakit (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat atau bangun tidur
16. Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat
17. Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh
18. Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang
19. Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa
20. Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
21. Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
22. Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri
Namun demikian bagi yang sudah terkena penyakit jantung dan darah tinggi harus waspada terhadap gejala-gejala penyakit yang ada di bawah ini karena dimungkinkan gejala-gejala penyakit dibawah ini bisa merupakan tanda-tandanya terkena stroke,antara lain: migraine, kepala sering pusing, leher kaku-kaku, pundak terasa pegal-pegal, punggung linu-linu, tangan sering kesemutan, kolestero dan asam urat tinggi sampai terjadi pembengkakkan. Karena itu apabila terdapat gejala-gejala seperti yang ada di atas disarankan untuk melakukan cek up untuk mengetahui penyakitnya.
Stroke biasanya dapat didiagnosis berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak (Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut. Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak.
Cara penangannan penyakit stroke ada beberapa macam:
1. Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Apabila bekuan darah yang menyebabkan maka dapat dipulihkan dengan recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.
2. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.
3. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.
4. Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.
Meskipun penyakit ini kelihatannya sangat mengerikan tetapi penyakit ini sebenarnya bisa dicegah. Menurut Prof. Harmani Kalim stroke bisa dicegah melalui pencegahan secara primer dan pencegahan secara sekunder. Pencegahan primer dapat dilakukan pada orang yang belum pernah mengalami aterosklerosis. Caranya dengan cara ubah gaya hidup, olahraga, kurangi stres, tambah serta kurangi kolesterol dan berhenti merokok. Sedangkan pencegahan secara sekunder dapat dilakukan bila sudah terjadi gejala klinik aterosklerosis disebut dengan singkatan ABCDEFG yaitu:
• A Asetosal, ace-inhibitor, antikoagulan: minum obat-obatan untuk kendalikan penyakit faktor risiko.
• B Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan menurunkan berat badan.
• C Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol & berhenti merokok.
• D Diabetes control & diet: kendalikan diabetes dan makanan.
• E Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan.
• F Family support: dukungan keluarga.
• G Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh.
Jadi yang perlu kita perhatikan sekarang adalah bahwa sesibuk apa pun kita sekarang tetap harus menjaga kesehatan. Dengan menjaga gaya hidup jangan sampai terpengaruh oleh pola makan yang tidak sehat, rajin olah raga, kurangi stress. Jika terjadi stroke maka akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas. Jadi, jangan tidak peduli akan ancaman stroke, melainkan hadapi dengan mulai menjalankan gaya hidup yang sehat.
Sumber : bintarinoors.wordpress.com
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar