Hidup Sehat Serba-Organik
Senin, 24 Maret 2008 - 12:26 wib
Foto: Corbis
DI Indonesia popularitas makanan organik belum mencapai puncak. Harga yang mahal adalah kendalanya.
Hidup adalah pilihan, banyak kalangan yang berkata demikian. Sama halnya dengan memilih makanan. Apa yang dipilih akan berdampak bagi kehidupan nantinya. Makanan organik biasanya menjadi pilihan bagi mereka yang ingin hidup sehat. Mengonsumsi makanan organik secara konsisten justru menjadi tameng bagi segala macam penyakit.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan makanan organik? Makanan organik adalah makanan yang pada saat proses penanaman sampai panen tidak mengalami proses kimiawi atau menggunakan bahan sintetik, seperti pestisida, herbisida, pupuk dengan kandungan kimia, penyuntikan hormon atau antibiotik, serta prosesnya tanpa radiasi ionisasi maupun pemodifikasian genetik. Karena itu, proses yang natural tersebut aman untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Berbeda dengan tanaman biasa yang banyak menggunakan bahan kimia berbahaya untuk menghilangkan hama tanaman. Produk organik selain sayuran, meliputi buah, dan segala macam jenis daging yang semuanya diproduksi tanpa terkontaminasi zat kimia apa pun.
Selain itu, dampak bagi ekosistem pun sangatlah baik. Tanah menjadi subur, mikroorganisme di dalam tanah berkembang secara alami yang dapat menyumbangkan mineral dan kandungan vitamin yang mahadahsyat. Keseimbangan alam dan habitatnya pun akan serta-merta terjaga. Makanan organik memang kurang mendapat perhatian yang layak di negeri sendiri yang katanya negeri yang memiliki kekayaan alam tak terbatas. Masyarakat Indonesia agaknya masih terbuai dengan nikmatnya makanan-makanan cepat saji dari luar yang justru menimbulkan masalahkesehatan yang kronis.
Namun, di negeri superpower Amerika, panganan organik sudah banyak ditemui dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakatnya. Terbukti dengan penjualan yang mencapai 30 triliun dolar tiap tahunnya dihabiskan untuk membeli makanan sehat ini. Disusul oleh negara-negara di belahan Eropa, Austria, Kepulauan Karibia, dan Australia yang telah memberikan perhatian lebih. Alasannya pun beragam. Namun, yang paling utama adalah karena alasan kesehatan. Jika mengonsumsi panganan organik, tubuh akan menciptakan zat antibodi yang dapat melawan segala macam penyakit. Dari segi rasa pun, produk organik lebih enak ketimbang produk yang sama dengan proses nonorganik.
Dua alasan terakhir itulah yang membuat aktris Melly Manuhutu memutuskan untuk mengonsumsi makanan organik. Menurut dia, selain memang benar-benar aman karena terbebas dari segala macam bahan kimia berbahaya, produk organik juga dapat menjadi terapi penyakit.
"Banyak orang yang punya penyakit kanker dan autis mengonsumsi makanan organik untuk kesembuhan mereka. Karena makanan organik juga berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh dan membuang toksin-toksin yang tak bermanfaat. Saya beralih ke organik awalnya dulu memang karena penyakit alergi saya. Namun, sekarang saya ingin lebih memasyarakatkan dan mengampanyekan produk organik yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas," paparnya.
Wanita yang juga membuka toko yang menjual produkproduk organik di daerah Kemang ini juga menyatakan kalau hasil nyata dari makanan organik ini sangatlah luar biasa. "Walaupun harganya relatif lebih mahal hingga dua kali lipat dari produk makanan pada umumnya, tapi untuk investasi kesehatan jangka panjang itu bener banget. Selain itu juga dapat ikut menjaga lingkungan hidup," tuturnya.
Kini tak sulit menemukan produk-produk organik di Indonesia. Walaupun jumlahnya bisa dibilang terbatas, di kota besar seperti Jakarta produk dan makanan olahan organik bisa didapatkan di toko khusus yang menjual makanan sehatini. Jangan bingung jika dalam label makanan atau suatu produktertulis "natural", atau mereka sering menyebutnya "free-range" dan "hormonefree". Pasalnya, pada dasarnya kata tersebut sama saja artinya. Tak terkecuali, restoran pun sekarang sudah banyak yang mengolah produk organik menjadi menu andalan mereka. Jadi, mengapa tak lantas menjadikan makanan organik sebagai gaya hidup Anda dan keluarga? Semoga terinspirasi!
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Senin, 24 Maret 2008
Minggu, 02 Maret 2008
Makanan Organik
Makanan Organik
Bisnis Makananan Organik Melilea
Saat ini orang menyadari adanya peningkatan jumlah dan jenis makanan organik yang tersedia di pusat-pusat perbelanjaan bahan makanan. Salah satu jenis makanan sehat yang disebut sebagai makanan organik telah menyebar luas dari sangat eksklusif dan jarang menjadi mudah ditemui di pasaran.
Mungkin timbul pertanyaan dalam dirimu apa sih makanan organik? Apakah itu makanan yang sehat? Apakah aman untuk dikonsumsi? Apakah mereka cukup memberi keuntungan dengan uang tambahan yang kita keluarkan dengan harga yang relatif mahal dibanding makanan biasa? Lalu bagaimanakah rasanya?
Makanan organik adalah sejenis makanan yang saat masa pertumbuhannya tidak menggunakan bahan-bahan seperti: pestisida, herbisida, antibiotik, bioengineering, hormon, radiasi ionisasi, dan bahan penyubur tanaman yang terbuat dari kandungan sintetis. Makanan organik yang berasal dari hewan seperti daging merah, telur, dan makanan tanpa lemak adalah makanan yang berasal dari hewan yang bahan makanannya 100 persen makanan organik. Tidak pernah disuntik antibiotik atau makanan penyubur dan dibiarkan tumbuh normal dan bisa berhubungan dengan lingkungan luar.
Jika sebuah produk berlabel organik, hal ini berarti pemerintah telah memberi sertifikat setelah melakukan tinjauan pada lahan pertanian tempat produk diproduksi. Para petani yang memproduksi makanan organik menggunakan sumber-sumber yang terdaur ulang yang menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air untuk generasi mendatang.
Makanan organik pun ada berbagai macam:
- Berlabel ''100 persen organik'', makanan yang mengandung seluruh bahan organik.
- Berlabel ''Organik'', makanan yang paling tidak mengandung 95 persen kandungan organik.
- Berlabel ''Terbuat dari bahan organik'', biasanya terdiri atas 70 persen bahan-bahan organik.
Istilah lain yang sering kita dengar berhubungan dengan makanan alami atau organik adalah sustainable (berkelanjutan). Istilah ini mendorong konsumsi makanan lokal yang proses perkembangannya secara tradisional yang ada di dekat kita dengan teknik yang tidak merusak lingkungan, berdasarkan musim dan menjaga lahan agrikultural. Makanan organik dan sustainable tak selamanya memiliki arti sama. Sebagai contoh, tomat organik mungkin saja tak termasuk makanan sustainable jika didatangkan dari luar negeri ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Dan, di sisi lain, bahan makanan yang berasal dari lokal dan diolah dengan sustainable belum tentu ditumbuhkembangkan secara organik.
Peluang Bisnis | Peluang Usaha | Bisnis Internet | Bisnis Online Halal
Bisnis Halal
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Bisnis Makananan Organik Melilea
Saat ini orang menyadari adanya peningkatan jumlah dan jenis makanan organik yang tersedia di pusat-pusat perbelanjaan bahan makanan. Salah satu jenis makanan sehat yang disebut sebagai makanan organik telah menyebar luas dari sangat eksklusif dan jarang menjadi mudah ditemui di pasaran.
Mungkin timbul pertanyaan dalam dirimu apa sih makanan organik? Apakah itu makanan yang sehat? Apakah aman untuk dikonsumsi? Apakah mereka cukup memberi keuntungan dengan uang tambahan yang kita keluarkan dengan harga yang relatif mahal dibanding makanan biasa? Lalu bagaimanakah rasanya?
Makanan organik adalah sejenis makanan yang saat masa pertumbuhannya tidak menggunakan bahan-bahan seperti: pestisida, herbisida, antibiotik, bioengineering, hormon, radiasi ionisasi, dan bahan penyubur tanaman yang terbuat dari kandungan sintetis. Makanan organik yang berasal dari hewan seperti daging merah, telur, dan makanan tanpa lemak adalah makanan yang berasal dari hewan yang bahan makanannya 100 persen makanan organik. Tidak pernah disuntik antibiotik atau makanan penyubur dan dibiarkan tumbuh normal dan bisa berhubungan dengan lingkungan luar.
Jika sebuah produk berlabel organik, hal ini berarti pemerintah telah memberi sertifikat setelah melakukan tinjauan pada lahan pertanian tempat produk diproduksi. Para petani yang memproduksi makanan organik menggunakan sumber-sumber yang terdaur ulang yang menjaga kesuburan tanah dan ketersediaan air untuk generasi mendatang.
Makanan organik pun ada berbagai macam:
- Berlabel ''100 persen organik'', makanan yang mengandung seluruh bahan organik.
- Berlabel ''Organik'', makanan yang paling tidak mengandung 95 persen kandungan organik.
- Berlabel ''Terbuat dari bahan organik'', biasanya terdiri atas 70 persen bahan-bahan organik.
Istilah lain yang sering kita dengar berhubungan dengan makanan alami atau organik adalah sustainable (berkelanjutan). Istilah ini mendorong konsumsi makanan lokal yang proses perkembangannya secara tradisional yang ada di dekat kita dengan teknik yang tidak merusak lingkungan, berdasarkan musim dan menjaga lahan agrikultural. Makanan organik dan sustainable tak selamanya memiliki arti sama. Sebagai contoh, tomat organik mungkin saja tak termasuk makanan sustainable jika didatangkan dari luar negeri ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Dan, di sisi lain, bahan makanan yang berasal dari lokal dan diolah dengan sustainable belum tentu ditumbuhkembangkan secara organik.
Peluang Bisnis | Peluang Usaha | Bisnis Internet | Bisnis Online Halal
Bisnis Halal
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Label:
artikel kesehatan,
GFO,
Makanan Organik,
Melilea,
susu kedelai,
tips sehat
Langganan:
Postingan (Atom)